Kamis, 17 September 2009
Arti Cinta
1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.
2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.
3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ketempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.
5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan.Tetapi acap kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kami meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.
7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.
8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang lain pula.
9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.
10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.
11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, meraka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu.
13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.
15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap perduli padanya.
16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.
17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.
18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.
19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.
20. Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.
21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu. Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.
23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian, janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.
24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.
2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.
3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ketempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.
5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan.Tetapi acap kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kami meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.
7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.
8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang lain pula.
9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.
10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.
11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, meraka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu.
13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.
15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap perduli padanya.
16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.
17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.
18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.
19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.
20. Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.
21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu. Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.
23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian, janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.
24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.
Senin, 31 Agustus 2009
Menembus nalar fundamentalisme kader IPNU Makassar
“Tak Kenal maka Tak Sayang”
IPNU merupakan organisasi pelajar yang berada dibawah naungan organisasi kemasyarakatan jamiah Nahdlatul Ulama yang telah mengakar cukup kuat pada identitas masyarakat pribumi dan berperan aktif dalam sejarah berdirinya bangsa Indonesia ini. IPNU di dirikan oleh seorang ulama NU yang sangat dekat dengan para generasi Muda NU dan itu juga salah satu alasan didirikannya organisasi Pelajar NU tersebut. KH. Tholha Mansur itulah nama pendiri organisasi pelajar NU, yang bertujuan sebagai benteng dalam mempertahankan Ideologi Ahlu Sunnah Waljamaah (aswaja), dan sebagai wadah penampung generasi muda NU agar tidak terbawa arus globalisasi atau lingkaran Neo-liberalisme yang dapat mencederai NU itu sendiri, sehingga dapat berkreasi dan mengembangkan nalar kritis dalam menghadapi pihak-pihak yang ingin mengekploitasi dan merusak moral generasi Muda penerus bangsa.
Kader IPNU merupakan pelajar yang dapat berpikir kritis, yang peka terhadap revolusi social yang disebabkan oleh scenario-skenario imperium demi kepentingan-kepentingan pribadi yang bersifat sesaat dan tidak berpihak pada kaum ploretar. Kader IPNU berasal dari santri pondok pesantren maupun dari siswa sekolah Umum, yang telah diberi kapasitas intlektual yang bersifat progres yang bertujuan untuk mempertahankian ajaran-ajaran NU baik itu tauhid, akhlak, serta menanamkan ideology bahwa islam sebagai rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta Alam) yang selama ini di pertahankan oleh para kiai terdahulu NU, serta menanamkan “konsep Aswaja ala NU”, sehingga dapat mentransformasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam duni kontemporer sekarang ini dimana masyarakat dan remaja banyak mengadopsi ideolagi transnasional baik itu secara social-kultur maupun histori-kultur yang dapat menghilangkan dan merusak nilai tradisi yang dipertahankan selama ini oleh para orang tua dulu khususnya budaya bugis-makassar yang dapat berimplikasi pada tataran masyarakat social sehingga para remaja lebih cenderung melakukan apa yang dilakukan oleh budaya barat misalnya ciuman didepan umum atau tidak mempunyai akhaltul karimah kepada orang tua dan masih banyak lainnya yang dapat merusak identitas pelajar-santri makassar, hal itu disebabkan adanya ideology transnasional yang ditranspormasikan melalui media elektronik yang sengaja di planning oleh pihak asing untuk menghancurkan generasi penerus bangsa ini, sehingga terjadilah krisis identitas pelajar-santri kontemporer ini.
Ada yang menarik pada rekan-rekan IPNU di Makassar yang perlu di kontruksi lebih mendalam lagi yang bersifat progress tentang masalah “krisis fundamentalisme” seorang kader, dimana para kader IPNU lebih bersemangat dan “terangsang” ber-IPNU ketika terjadi sebuah Kaderisasi di suatu tempat, sehingga hakikat tujuan kederisasi tidak lagi tampak sebagai pintu gerbang regenerasi dan bergabungnya pelajar-santri terhadap IPNU, melainkan sebuah ajang pembalasan “dendam” oleh para kader IPNU yang bersifat IPDN-isme , hal tersebut tidak terlepas adanya sikap traomatik yang terjadi dalam diri kader IPNU di makassar sehingga segala kemarahannya dituang pada generasi selanjutnya, dan hal tersebut tidak mempunyai titik akhir, melainkan sebuah “lingkaran setan” yang terjadi terus- menerus tanpa mengenal waktu. Hal tersebut juga tidak terlepas pada doktrin kader IPNU yang tidak bersifat progress dan structural, melainkan hanya sebuah doktrin yang bersifat kultural, sehinnga perlu adanya formulasi baru yang dapat meningkatkan fundamentalisme kader IPNU baik secara kultural, maupun structural sehingga dapat memotong lingkaran tersebut dan mengembangkan kreativitas serta intelektual kader IPNU sehingga tidak terbawa arus ideology trans-nasional dan globalisasi kontemporer ini.
IPNU merupakan organisasi pelajar yang berada dibawah naungan organisasi kemasyarakatan jamiah Nahdlatul Ulama yang telah mengakar cukup kuat pada identitas masyarakat pribumi dan berperan aktif dalam sejarah berdirinya bangsa Indonesia ini. IPNU di dirikan oleh seorang ulama NU yang sangat dekat dengan para generasi Muda NU dan itu juga salah satu alasan didirikannya organisasi Pelajar NU tersebut. KH. Tholha Mansur itulah nama pendiri organisasi pelajar NU, yang bertujuan sebagai benteng dalam mempertahankan Ideologi Ahlu Sunnah Waljamaah (aswaja), dan sebagai wadah penampung generasi muda NU agar tidak terbawa arus globalisasi atau lingkaran Neo-liberalisme yang dapat mencederai NU itu sendiri, sehingga dapat berkreasi dan mengembangkan nalar kritis dalam menghadapi pihak-pihak yang ingin mengekploitasi dan merusak moral generasi Muda penerus bangsa.
Kader IPNU merupakan pelajar yang dapat berpikir kritis, yang peka terhadap revolusi social yang disebabkan oleh scenario-skenario imperium demi kepentingan-kepentingan pribadi yang bersifat sesaat dan tidak berpihak pada kaum ploretar. Kader IPNU berasal dari santri pondok pesantren maupun dari siswa sekolah Umum, yang telah diberi kapasitas intlektual yang bersifat progres yang bertujuan untuk mempertahankian ajaran-ajaran NU baik itu tauhid, akhlak, serta menanamkan ideology bahwa islam sebagai rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta Alam) yang selama ini di pertahankan oleh para kiai terdahulu NU, serta menanamkan “konsep Aswaja ala NU”, sehingga dapat mentransformasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam duni kontemporer sekarang ini dimana masyarakat dan remaja banyak mengadopsi ideolagi transnasional baik itu secara social-kultur maupun histori-kultur yang dapat menghilangkan dan merusak nilai tradisi yang dipertahankan selama ini oleh para orang tua dulu khususnya budaya bugis-makassar yang dapat berimplikasi pada tataran masyarakat social sehingga para remaja lebih cenderung melakukan apa yang dilakukan oleh budaya barat misalnya ciuman didepan umum atau tidak mempunyai akhaltul karimah kepada orang tua dan masih banyak lainnya yang dapat merusak identitas pelajar-santri makassar, hal itu disebabkan adanya ideology transnasional yang ditranspormasikan melalui media elektronik yang sengaja di planning oleh pihak asing untuk menghancurkan generasi penerus bangsa ini, sehingga terjadilah krisis identitas pelajar-santri kontemporer ini.
Ada yang menarik pada rekan-rekan IPNU di Makassar yang perlu di kontruksi lebih mendalam lagi yang bersifat progress tentang masalah “krisis fundamentalisme” seorang kader, dimana para kader IPNU lebih bersemangat dan “terangsang” ber-IPNU ketika terjadi sebuah Kaderisasi di suatu tempat, sehingga hakikat tujuan kederisasi tidak lagi tampak sebagai pintu gerbang regenerasi dan bergabungnya pelajar-santri terhadap IPNU, melainkan sebuah ajang pembalasan “dendam” oleh para kader IPNU yang bersifat IPDN-isme , hal tersebut tidak terlepas adanya sikap traomatik yang terjadi dalam diri kader IPNU di makassar sehingga segala kemarahannya dituang pada generasi selanjutnya, dan hal tersebut tidak mempunyai titik akhir, melainkan sebuah “lingkaran setan” yang terjadi terus- menerus tanpa mengenal waktu. Hal tersebut juga tidak terlepas pada doktrin kader IPNU yang tidak bersifat progress dan structural, melainkan hanya sebuah doktrin yang bersifat kultural, sehinnga perlu adanya formulasi baru yang dapat meningkatkan fundamentalisme kader IPNU baik secara kultural, maupun structural sehingga dapat memotong lingkaran tersebut dan mengembangkan kreativitas serta intelektual kader IPNU sehingga tidak terbawa arus ideology trans-nasional dan globalisasi kontemporer ini.
